Manchester United mengalami perpecahan yang besar di bagian para pemainnya. Karena di anggap tidak mampu untuk mendapatkan juara ke-4 di Premier League dan menghilangkan tiket untuk bisa bermain di Liga Champions membuat para petinggi di Manchester United memberikan hukuman yang berdampak kepada semua pemain mereka.
Dampak yang sangat fatal di rasakan oleh Manchester United setelah mereka hanya sanggup untuk finish di posisi ke-6 Premier League 2018/19. Dengan demikian Manchester United hanya di perbolehkan untuk mengikuti Liga Europa saja dan tersisih dari divisi utama Liga Champions musim depan.
Akibat hal tersebut para petinggi memberikan hukuman dengan melakukan pemotongan gaji kepada semua pemain yang ada di Manchester United. Tentunya hal tersebut membuat para pemain semakin enggan untuk bertahan lagi di Manchester United. Pemotongan gaji tersebut ternyata bukan membuat para pemain untuk berpikir maju dan malah sebaliknya.
Bukan hanya enggan untuk bertahan di Manchester United saja, beberapa pemain bahkan saling menyalahkan satu sama lainnya. Tetapi walaupun demikian para petinggi dari Manchester United tetap pada pendirian mereka dan melakukan pemangkasan pada gaji pemain.
Pihak Manchester United memberikan pemotongan yang sangat besar terhadap semua pemainnya, pemotongan tersebut sebesar 25% dari gaji para pemainnya. Walaupun sang pelatih, Ole Gunnar Solsjaer sudah melakukan protes tetapi hukuman tetap di terapkan kepada semua pemain yang ada.