Makanan dalam kemasan kaleng tentu sangat familiar bagi banyak kalangan di berbagai penjuru dunia, karena makanan dalam kemasan kaleng tersebut tersedia dalam beberapa varian. Untuk mendapatkan makanan dalam kemasan kaleng pun terbilang sangat mudah didapatkan di berbagai tempat perbelanjaan, selain praktis untuk dibawa kemana saja dan juga sangat mudah dalam menghidangkan makanan jenis tersebut.
Biasanya makanan kaleng disajikan sebagai menu utama dalam suatu hidangan yang tersedia dalam berbagai varian, diantaranya adalah jagung, ikan sarden, ikan tuna, buah-buahan seperti rambutan, kelengkeng, nanas dan masih banyak lagi. Makanan berkemasan kaleng biasanya harus di panaskan terlebih dahulu sebelum dihidangkan, namun terkecuali varian buah yang tentu tidak perlu di panaskan dan bisa langsung disantap.
Namun jika dikonsumsi terlalu sering dan terlalu banyak tentu tidak bagus bagi kesehatan, karena terdapat kandungan bahan pengawet yang membuat makanan kaleng jauh lebih tahan lama. Terlebih lagi dapat terkontaminasi oleh zat yang terdapat pada kaleng untuk mencegah kaleng tersebut berkarat, hal ini tentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan lebih bahayanya dapat meningkatkan resiko terkena kanker.
Ketahui Beberapa Bahaya Mengonsumsi Makanan Berkemasan Kaleng
1. Meningkatkan Resiko Kanker
Banyak produsen makanan berkemasan kaleng yang mengklaim bahwa makanan yang diproduksi bebas dari kandungan bakteri yang dapat membuat makanan tersebut busuk, namun tidak menutup kemungkinan bahwa makanan tersebut terbebas juga dari kandungan bahan pengawet yang membuat makanan tersebut bisa bertahan lama.
Seperti yang telah kita sadari bahwa terlalu sering memakan makanan yang mengandung bahan pengawet dapat meningkatkan resiko terkena kanker.
2. Dapat Menimbulkan Alergi
Dalam makanan kaleng tentu mengandung bahan penyedap rasa dan tidak sedikit yang mengandung bahan pewarna, untuk orang yang sensitif terhadap bahan tersebut tentu bisa menimbulkan gatal-gatal dan bercak merah pada tubuh. Minimalkan mengonsumsi makanan dalam kemasan kaleng agar terhindar dari alergi berkelanjutan dan demi menjaga kesehatan tubuh.
3. Beresiko Keracunan
Meski banyak produsen makanan kaleng mengclaim bahwa produknya terbebas dari bakteri, jika disimpan dalam jangka waktu yang panjang tentu tetap bisa terkontaminasi oleh bakteri Clostridium. Tentu jika sudah terkontaminasi, orang yang mengonsumsi bisa saja mengalami keracunan yang diawali dengan gejala pusing dan mual-mual.
4. Gangguan Saluran Kandung Kemih
Dalam makanan kaleng tentu mengandung pemanis buatan terlebih lagi dalam makanan kaleng varian buah, dan hal ini dapat menganggu sistem kerja ginjal dan saluran kemih karena pemanis buatan sangat sulit dicerna oleh tubuh.
Mengurangi dan mengganti dengan buah-buahan segar akan jauh lebih baik dan akan terhindar dari gangguan saluran kandung kemih tersebut.
5. Penyebab Gangguan Pencernaan
Selain meningkatkan resiko terkena kanker juga bisa menyebabkan masalah pada saluran pencernaan, karena mengandung banyak bahan pengawet yang dapat mengendap di usus dan akan menimbulkan sakit perut dan diare.
6. Resiko Terkena Diabetes
Salah satu penyebabnya adalah terkandungnya zat BPA yakni zat yang menghalau suatu kemasan kaleng berkarat, tentu jika terpapar terus menerus dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh yang membuat kadar insulin kita akan terus naik.