1. Orang pintar terlalu percaya diri.
Pujian seumur hidup dan tepukan di punggung menuntun orang orang pintar untuk mengembangkan keyakinan yang tak tergoyahkan pada kecerdasan dan kemampuan mereka. Ketika anda mengumpulkan prestasi sementara orang orang mengelus ego anda, mudah untuk berharap bahwa segala sesuatunya akan selalu berjalan sesuai keinginan anda. Tapi ini adalah harapan yang berbahaya. Orang pintar sering gagal mengenali kapan mereka membutuhkan bantuan, dan ketika mereka mengenalinya, mereka cenderung percaya bahwa tidak ada orang lain yang mampu memberikannya.
2. Mereka mendorong orang terlalu keras.
Orang pintar mengembangkan kepribadian yang berprestasi karena hal hal datang begitu mudah kepada mereka. Mereka sama sekali tidak mengerti betapa kerasnya beberapa orang harus bekerja untuk mencapai hal yang sama, dan karena itu, mereka mendorong orang terlalu keras. Orang pintar menetapkan standar terlalu tinggi, dan ketika orang terlalu lama atau tidak melakukan sesuatu dengan benar, mereka menganggap itu karena kurangnya usaha. Jadi mereka mendorong lebih keras dan kehilangan kesempatan untuk membantu orang lain mencapai tujuan yang sangat ingin mereka capai.
3. Mereka harus selalu benar.
Sulit bagi siapa pun untuk menerima kenyataan bahwa mereka salah. Lebih sulit lagi bagi orang pintar karena mereka terbiasa menjadi benar sepanjang waktu sehingga menjadi bagian dari identitas mereka. Bagi orang pintar, menjadi salah bisa terasa seperti serangan pribadi, dan menjadi benar, suatu keharusan.
4. Mereka kurang memiliki kecerdasan emosional.
Sementara kecerdasan (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) tidak muncul bersamaan dengan cara apa pun yang berarti, ketika orang pintar tidak memiliki EQ, itu sangat jelas terlihat. Individu dengan IQ tinggi dan EQ rendah ini melihat dunia sebagai meritokrasi. Prestasi adalah yang terpenting, dan orang-orang serta emosi hanya menghalangi. Sayang sekali karena penelitian TalentSmart dengan lebih dari satu juta orang menunjukkan bahwa bahkan di antara eselon atas IQ yang berkinerja terbaik adalah mereka yang memiliki EQ tertinggi.
5. Mereka tidak menyerah ketika mereka gagal
Pernahkah anda menonton acara olahraga dan melihat ekspresi terkejut di wajah seorang atlet yang diharapkan semua orang untuk menang, tetapi ternyata tidak? Orang pintar dapat dengan mudah jatuh ke dalam perangkap melihat kegagalan sebagai akhir dunia karena kesuksesan yang sering menciptakan harapan yang membuat kegagalan sulit untuk ditoleransi. Orang orang yang harus bekerja keras untuk mencapai apa yang mereka capai memiliki banyak latihan belajar bagaimana menghadapi kegagalan. Mereka belajar menerimanya karena mereka tahu bahwa kegagalan hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan.